Daftar Blog Saya

Rabu, 14 Desember 2011

ini ceritaku, apa ceritamu??

gue seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri. untuk masuk perguruan tinggi negeri buatku cukup mudah karena hanya melewati sebuah tes tulis biasa (*sombong dikit) dan wawancara yang gue lupa karena gue asal jawab aja. Nah permasalahan yang teradi bukan pada saat tes masuk melainkan saat pendaftaran. ya sebagai seorang manusia memang tidaklah luput dari sebuah kekurangan. gue seorang lukman fardani menderita penyakit keturunan yakni buta warna, ketika partama tes untuk melihat apakah mata gue baik-baik saja ato engga', gue dikasi soal semacam huruf toke' biasa disebut begitu. Dari sepuluh soalyang diberikan, kalo ga salah?? gue berhasil menjawab 0 (nooll), nihil kata perawatnya sih begitu. berlanjut ke tahap berikutnya, gue disuruh muter-muter buat nyelesaikan masalah gue, secara gue yang masih kinyis-kinyis alias mahasiswa ababil, ga tau apa-apa disuruh nyari orang yang gue kagak kenal ditengah kerumunan orang (ya masak kerumunan semut). alhasil ketemulah sibapak-bapak itu. gue nyritain masalah gue panjang lebar, gue serius nyeritain sambil mata berkaca-kaca , ups so sweet, ehh si bapak malah ketawa. akhirnya yang keluar dari mulutnya  adalah sebuah hinaan juga, masak dia bilang uda kuliah gratis masih buta warna lagi, dasar tu bapak-bapak bukan mas-mas njengkelin banget. saat itu gue mulai khawatir, gue takut ga bisa kuliah, aduuhh. untung si bapak punya solusi gue dideportasi dari PS Agroteknologi menjadi PS Agrbisnis. tapi masalah tak berhenti sampai disitu. sewaktu ada pengumuman tentang anak-anak yang memperoleh beasiswa nama gue ga ada mulai bingung lagi, panik, ngunyel-nguyel rambut, aduh pagi siang malem berdoa moga salah baca ato ada yang salah ketik. gue baru inget beasiswa yang gue dapet buat anak PS Agroteknologi sedagkan gw uda di deportasi dari sana. ha... teriak geje.... ternyata memang nama gue tidak ada. haduh dapat panggilan dari rektorat, jederrr namanya mahasiswa baru disuruh kerektorat bagaikan gue mo dihukum pancung, clingak clinguk kayak ayam lupa jalan pulang. berhadapan dengan banyak dosen disebuah ruangan gue hanya bisa melontarkan dua kata iya dan tidak, sedikit senyum biar manis. introgasi panjang lebar yang berujung pada sebuah kartu yakni kartu positif buta warna, hanya itu yang bisa menolongku. dan untuk kesekian kalinya aku harus kedokter untuk mempermalukan diriku sekaligus memperkenalkan aku, ini gue lukman fardani positif buta warna. mirisnya saat itu gue. dan si dokter hanya bisa tertawa karna pada saat ditanya "mo ngapai mas?" gue jawab mo priksa mata gue buta warna apa ga.., " lo emang kenapa?" si dokter mulai ngeledek. ya gue jawab polos buat mempertahanin beasiswa saya. eh si dokter malah heran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar