1.
Sudep atau beluk (S.Innotata) lebih merugikan pada fase apa?
Jawab:
Penggerek batang padi putih (Scirpophaga innotata Walker, 1863) adalah
ngengat yang termasuk dalam suku Crambidae. Larva hewan ini menjadi hama penting dalam budidaya padi. Gejala yang ditemukan sebelum padi berbunga disebut
sebagai sundep dan gejala serangan yang
dilakukan setelah malai keluar dikenal sebagai beluk.
Pengertian
fase vegetative ini adalah fase ketika umur tanaman 0 – 45 hari setelah
tanam.Pada fase ini biasanya adalah fase yang sangat disukai ulat sundep.Ketika
tanaman padi mulai membangun tunas-tunas tumbuh untuk pesiapan pesilangan. Jika
pada fase ini petani lengah dalam melakukan pengamatan, tanaman akan mulai layu
karena titik tumbuh yang telah dimakan ulat sundep. Oleh karena itu
pada fase ini model pengamatan di beberapa titik harus dilakukan.Bahkan
pengamatan juga harus melakukan pembongkaran batang tanaman pada beberapa
tanaman yang dicurigai terserang sundep.
Pengendalian
pada fase ini biasanya menggunakan bumbung parasit, lampu perangkap dan jarring
ayun.
Fase
generative adalah fase pengendalian pada tanaman yang berumur 45 hari – 90 hari
(panen). Pada fase ini mulai muncul malai butir padi muda.Ini juga fase yang
disukai baik kaper maupun ulat sundep.Untuk pengendaliannya biasanya digunakan
bumbung parasit dan lampu perangkap.
Hama
ini merupakan hama yang sudah endemis yang setiap waktu dapat melakukan gerakan
pengrusakan. S. innotata dapat berkembang di daerah dari pantai hingga
pedalaman dengan ketinggian 200 mdpl,terutama daerah yang curah hujannya di
bulan oktober - nopember kurang dari 200 mm. Tanda-tanda hama ini mulai invasi
/ menyerang : Terbangnya ribuan kupu-kupu kecil berwarna putih terutama pada
sore hingga malam hari selama kurang lebih 2 minggu menuju daerah-daerah yang
ada persemaian padi.yang selanjutnya akan menempatkan telur2 di bawah daun padi
yang masih muda dan akan menetas menjadi ulat perusak dalam wkatu seminggu.
·
Perbandingan kerugian beluk/sundep
Tingginya
intensitas serangan penggerek batang pada fase vegetative diduga karena
larvanya terbawa dari bibit yang dipinhdakan ke pertanaman. Intensitas serangan
penggerek batang menurun setelah fase generative. Hal ini karena larva sudah
memasuki fase kepompong, akan tetapi sebaliknya jumlah kelompok telur meningkat
dari minggu IX sampai minggu XI, diduga karena menurunnya tingkat parasitasi
telur di lapang. Fluktuasi serangan penggerek batang dan tingkat parasitasi
telur yang diuji pada penetapan ambang ekonomi penggerek batang padi putih
adalah merupakan hal spesifik lokasi untuk wilayah Maros dan telah diuji
beberapa kali setiap musim tanam. Kajian ini menghasilkan kesimpulan bahwa
intensitas serangan penggerek batang padi putih lebih tinggi pada fase
vegetative tanaman padi disbanding keberadaan peletakan kelompok telur pada
tanaman. Memasuki fase generative barulah nampak kehadiran kelompok telur di
pertanaman disertai menurunnya tingkat parasitasi telur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar